Sensor ultrasonik sekarang banyak dicari orang terutama bagi penggila robotika. Namun seperti biasa karena permintaannya yang banyak, toko - toko elektronik menjualnya dengan harga selangit. Sebagai contoh ultrasonik SRF04 dan SRF05 sekarang dibandrol dengan harga Rp 380.000,-
Alangkah lebih baiknya dan lebih murahnya jika kita membuat sendiri agar lebih tahu dan irit biaya (bener ga tuch temen2?!.. hehehehehe) nah lgsg aja yach..
Rangkaian ultrasonik ini bekerja dalam rentang frekuensi 30-kHz sampai dengan 48-kHz, frekuensi ini dibangkitkan oleh rangkaian timing yang terdiri dari Resistor dan Kapasitor dengan konfigurasi seperti pada gambar rangkaian dibawah ini :
Sedangkan penerima terdiri dari rangkaian penguat sinyal dan sebuah tone decoder. Kedua konfigurasi ini membentuk sebuah penerima ultrasonik yang bisa di tala pada frekuensi tertentu sehingga hanya frekuensi tertentu saja yang akan diterima. Seperti tampak pada gambar 2 berikut ini, pada bagian IC567 ada sebuah rangkaian RC yang digunakan untuk menyeleksi frekuensi yang masuk.
Harga Bisa dicek disini :
Digi-ware (surabaya)
Delta elektronik (surabaya)
Alangkah lebih baiknya dan lebih murahnya jika kita membuat sendiri agar lebih tahu dan irit biaya (bener ga tuch temen2?!.. hehehehehe) nah lgsg aja yach..
Rangkaian ultrasonik ini bekerja dalam rentang frekuensi 30-kHz sampai dengan 48-kHz, frekuensi ini dibangkitkan oleh rangkaian timing yang terdiri dari Resistor dan Kapasitor dengan konfigurasi seperti pada gambar rangkaian dibawah ini :
Gambar 1 : Rangkaian Transmitter (Tx).
Download Rangkaian Transmiter disini
Download Rangkaian Reseiver disini
Setelah anda rakit rangkaian pemancar dan penerima tersebut, langkah selanjutnya yaitu menguji rangkaian apakah berhasil atau tidak. Seperti tampak pada Gambar 3 dibawah ini adalah konfigurasi pengujian kedua rangkaian (Gambar 1 dan Gambar 2).
Gambar 3. Pengujian Rangkaian Ultrasonik
Pada Gambar 1 pemancar dihubungkan dengan CRO setelah berhasil yang ditandai dengan keluarnya bentuk sinyal gelombang antara 20 khz hingga 48 kHz. Sedangkan pada Gambar 3 terdapat saklar S1, untuk menguji rangkaian ini saklar S1 pada pin 1 dan pin 2 “close” yang artinya reset diaktifkan (diberi logika 1) sehingga IC 555 memancarkan pancaran gelombang ultrasonik. Putar potensio P1 sehingga didapatkan amplitudo yang maksimal dengan frekuensi yang diharapkan. Potensio P1 ini akan mempengaruhi frekuensi ultrasonik.
Bagian penerima terdapat LED yang digunakan untuk mendeteksi adanya suara yang diterima, sedangkan potensio P2 digunakan untuk mengatur frekuensi agar sinkron dengan pemancar. Sinkron dan tidaknya pemancar dan penerima ditandai dengan nyala LED, jika LED menyala artinya ada sinyal yang diterima. Pada pengujian kali ini atur potensio P2 agar LED tersebut nyala terus dan yang paling terang (usahakan sampai tidak ada perubahan, kedipan).
Download Foto alat yang sudah jadi disini.
0 komentar:
Posting Komentar